Bayi akan tersenyum bila melihat wajah yang dirasakan aman untuknya, begitupun sebaliknya bayi akan menangis bila merasa terusik atau terganggu akan kehadiran yang tidak diinginkannya. Kita pun akan membalas senyuman sambutan dari si bayi tanda kita sayang akan kehadirannya, karena secara tidak langsung dengan kita terseyum akan membuat kita tidak stress. Tetapi bila kita mendapat suasana bayi menjengkelkan atau menggemaskan karakter wajah kita pun terbawa suasananya. Maka dari pada itu, saya teringat sabda Rasullullah saw bersabda : “Senyummu di depan saudaramu adalah sedekah.” At Tirmidzi.
Seyuman membawa kebaikan bagi umat manusia itu tertanam sedari kita kecil apalagi bila kita kelak dewasa. Berlomba-lombalah membuat kebaikan walau itu hanya senyuman dengan anak sebaya, dibawa kita apalagi dengan orang tua.
Senyum serta tawa yang dimiliki bayi merupakan pemprosesan dari bayi yang setiap saat akan tumbuh kembang menjadi dewasa. Dalam halaman yang pernah dibaca oleh penulis ada kalimat yang mengatakan neonatal smilling yang berarti senyuman bayi yang berada pada usia 0 - 1 bulan. Reaksi senyuman seperti ini timbul disaat bayi sedang tertidur pulas atau pada saat yang refleks tanpa pengaruh dari luar disekelilingnya. karena merupakan bentuk dari kontraksi bayi tertidur yang digerakkan oleh otot wajahnya sendiri.
Senyum bayi mulai mengadung dalam aspek sosial berlanjut pada usia dua bulan. Karena bayi mulai bisa melihat serta mengenal akan sosok yang hadir didekatnya terutama sosok sang Ibu dari jarak dekat. Oranga yang pertama dilihatnya adalalh Ibu yang selalu menemaninya, ketika melihat ibu bayi akan tersenyum memberi sambutan hangat pada ibu yang merupakan isyaratan dalam berkomunikasi. Tak hanya disitu bayi akan tersenyum bila mendengan sesuatu seperti musik atau suara orang. Terlebih dari suara yang sering ia dengar terutama kedua orang tuanya.
Senyuman bayi yang terlihat lebih kompleks dengan disertai rekasi dari yang diberikannya menjelang usia empat sampai enam bulan, seperti contohnya dengan memalingkan muka bila dipanggil. Sehingga reaksi demikian tergantung dari intensitas stimuli yang ia dapat, Bayi mulai memberikan daya tangkap terhadap kemampuan emosi yang ia miliki. Ada pula setelah dilakukan hal-hal lain tetapi bayi tersebut masih tidak bisa tersenyum. Itu diperlukan peran kita dalam mengubah karakter bayi untuk dapat memberikan rekasi yang dapat menggembirakan serta membanggakan.
Senyum bayi mulai mengadung dalam aspek sosial berlanjut pada usia dua bulan. Karena bayi mulai bisa melihat serta mengenal akan sosok yang hadir didekatnya terutama sosok sang Ibu dari jarak dekat. Oranga yang pertama dilihatnya adalalh Ibu yang selalu menemaninya, ketika melihat ibu bayi akan tersenyum memberi sambutan hangat pada ibu yang merupakan isyaratan dalam berkomunikasi. Tak hanya disitu bayi akan tersenyum bila mendengan sesuatu seperti musik atau suara orang. Terlebih dari suara yang sering ia dengar terutama kedua orang tuanya.
Senyuman bayi yang terlihat lebih kompleks dengan disertai rekasi dari yang diberikannya menjelang usia empat sampai enam bulan, seperti contohnya dengan memalingkan muka bila dipanggil. Sehingga reaksi demikian tergantung dari intensitas stimuli yang ia dapat, Bayi mulai memberikan daya tangkap terhadap kemampuan emosi yang ia miliki. Ada pula setelah dilakukan hal-hal lain tetapi bayi tersebut masih tidak bisa tersenyum. Itu diperlukan peran kita dalam mengubah karakter bayi untuk dapat memberikan rekasi yang dapat menggembirakan serta membanggakan.
Bagaimana dengan momongan anda dirumah rekan blogger semua, pasti mempunyai tampilan yang menyenangkan serta menyejukkan hati bukan.Kita menjadi amat bangga bila bayi yang kita miliki mempunyai kelebihan yang dapat menimbulkan reaksi gelak dan tawa dirumah. Suasana menjadi ramai dan tidak sepi sebelum kita mempunyai momongan. Kehangatan akan muncul dengan bayi sebagai penambah jumlah anggota keluarga yang baru.