Pisang, Hasil Kebun yang membantu Ekonomi Keluarga

PisangBerkebun untuk saat ini sudah jarang dilakukan orang-orang untuk aktivitas dan mata pencaharian utama secara langsung. Disebabkan lahan untuk digarapnya sudah hampir tidak ada, mungkin untuk sebagian daerah masih bisa dilakukan. Sekarang ini sudah banyak bisnis properti, pesawahan dan ladang sudah disulap menjadi rumah hunia. Baik itu BTN, KPR, RSS, Elite ataupun tipe-tipe lain yang beraneka ragam ditawarkan. Populasi penduduk semakin bertambah, lahan untuk perkebunan dan pesawahan dirubah menjadi tempat kediaman. Tak urung suhu menjadi berubah pula. Dahulu suhu di daerah Bandung sangat sejuk dan dingin tapi untuk saat ini, menjadi sangat panas mengikuti suhu kota Jakarta. Iklim sekarang pun tidak bisa ditebak, kadang diprediksi musim panas tapi kenyataannya malah sebaliknya. Panas matahari yang terik pada jam 12:00 sangat panas terasa dibadan ini bila keluar, apalagi daerah kepala bila tidak mengenakan topi. Hujan kecilpun sekarang bisa menyebabkan banjir, apakah dari aliran air yang menjadi sempit atau sampah yang menggunung bila terbawa arus alir menuju hilir.

Sehingga bila kita mempunyai pekarangan atau lahan yang bisa dimanfaat untuk bercocok tanam alangkah lebih baik dilakukan. Soalnya sekarang harga mulai melambung tinggi untuk memenuhi kebutuhan hidup apakah bisa atau tidak itu tergantung individunya masing-masing. Karena sifat manusia itu berbeda-beda ada yang hemat dan ada juga yang boros. Jadi disarankan agar penggunaan serta pemakaian harus di perhitungkan dengan matang, supaya kita tidak menyesal kemudian hari. Buat target dan tujuan kedepan biar arah menjadi ada pedoman sehingga kita tidak terlalu keluar dari jalur roda kehidupan kita pribadi.

Bila kita mempunyai pekarangan alangkah lebih baik digunakan untuk bercocok tanam untuk kebutuhan kita terutama kebutuhan yang didapur. Tanamlah bawang daun, bawang merah, seledri, bawang putih, tomat bisa juga cabe merah atau cabe rawit. Bila tidak mempunyai pekarangan gunakan polibag atau pot ditempat yang cukup untuk disimpan bisa juga menggunakan halaman atau teras depan. Tetapi biasanya orang-orang dulu seperti nenek, kakek kita mempunyai rumah dengan halaman atau pekarangan yang cukup luas, sehingga hawa bisa menjadi lebih sejuk serta adem deh. Dengan lahan seperti itu biasanya mereka memanfaatkannya dengan bercocok tanam. Saya pernah diberi wejangan dari kakek nenek bahwa kalo mempunyai pekarangan dengan lahan yang luas jangan dibiarkan kosong, lebih baik digunakan untuk kebutuhan kita seperti menanam pisang, atau pepaya. atau pohon yang tumbuh besar.
Karena bila banyak pohon daya resap air semakin bagus sehingga kita tidak akan kekurangan air bila musim kemarau tiba. Serta hasil dari berkebun pun bisa dimanfaatkan kembali baik untuk keperluan sendiri atau dijual, bila panen telah tiba kakek dan nenek walaupun dengan gaji yang pas-pas bisa menghidupi anak-anaknya sampai tumbuh besar dan beranak cucu. Itu semua dari hasil pekarangan dan pemanfaatan berkebun yang secara telaten dirawat serta dijaga.

Bagaimana dengan pekarangan rumah anda, manfaatkanlah dengan menanam yang anda sukai biar bisa merawat serta bebudidaya pengembangan yang lebih besar dari satu menjadi banyak. Tanam satu pohon cabe, pasti hasilnya cabe berbuah banyak dan bisa untuk keperluan dapur, apalagi bila kita menanam lebih banyak pasti seperti orang lagi berkebun dengan lahan yang luas sekali.