Monas Ke 40 Tahun Diperingati oleh Google

Monas
Selamat pagi rekan semua, semoga kita sehat selalu hari ini. Sewatu membuka komputer hari ini, merasa bangga dan terharu ternyata monumen yang kita banggakan selama ini yang kita kenal sebagai Tugu Monas sudah berdiri selama 40 tahun lamanya. Google Doodle hari ini memperingati juga loh, dengan tampilan muka yang terukir indah. Bagi rekan yang belum mengenal lebih dalam tentang Monas yuk kita bahas sedikit agar lebih dekat dengan tugu bersejarah ini.

Monas singkatan dari Monumen Nasional yang letaknya di wilayah Ibu Kota Negara Indonesia yaitu Jakarta atau biasa disebut juga Tugu Monas. Tinggi Tugu Monas ini 132 meter (433 kaki) yang didirikan dalam bentuk tugu yang dimaksudkan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan seluruh rakyat Indonesia dalam merebut kemerdekaan dari tangan penjajah pemerintahan kolonial Hindia Belanda kala itu. Atas intruksi atau perintah dari Presiden RI yang pertama yakni Presiden Soekarno untuk membangun monumen ini. Pada tanggal 17 Agustus 1961 merupakan awal dari pembangunan monumen ini kemudian di buka untuk masyarakat luas pada tanggal 12 Juli 1975. Maka dari pada itu, hari ini bertepatan dengan peresmian pembukaan Tugu Monas yang tak terasa sudah menginjak ke 40 tahun lamanya. Lambang semangat perjuangan yang menyala-nyala tergambar dari puncak Tugu Monas yang dimahkotai dengan lidah api yang dilapisi lembaran emas. Tugu Monas terletak didaerah Lapangan Medan Merdeka, Jakpus yang posisinya tepat ditengah-tengah pusat kota. Bila rekan semua ingin berkunjung ke Tugu Monas ini untuk masuk dimulai pada pukul 08:00 - 15:00 WIB, setiap hari senin pekan terakhir untuk setiap bulannya ditutup untuk umum.

Arsitek yang membuat Tugu Monas yaitu Friedrich Silaban dan R. M. Soedarsono, Tugu Monas dibangun di areal seluas 80 hektar. Ide Tugu Monas muncul dari Presiden RI yang pertama yaitu Presiden Soekarno yang menginginkan adanya pembangunan sebuah monumen nasional yang setara dengan Menara Eiffel.  Dengan tujuan pembangunan monumen ini untuk mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan tahun 1945, sehingga dapat terus membangkitkan inspirasi serta semangat patriotisme generasi penerus kedepannya.

Sayembara untuk pembuatan perancangan monumen nasional dilaksanakan pada tahun 1955 oleh sebuah komite. Satu karya dari Friedrich Silaban yang masuk kriteria dari jumlah 51 karya monumen, pada tahun 1960 diadakan sayembara ke dua tapi dari 136 peserta tak satupun yang masuk dalam daftar kriteria komite, sehingga ketua juri meminta Friedrich Silaban menunjukkan atas karyanya kepada Presiden Soekarno. Namun Soekarno kurang menyukai hasil karya rancangannya tersebut, Soekarno menginginkan berbentuk yoni dan lingga. Soekarno meminta R. M. Soedarsono untuk membantu melanjutkan rancangan dari silaban, Soedarsono memasukkan angka 17, 8 dan 45 yang melambangkan 17 Agustus 1945 memulai Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Bila rekan berkunjung ke Tugu Monas akan melihat sekilas perjuangan dari Bangsa Indonesia yang tertuang dalam monumen penuh sejarah ini seperti diantaranya ialah :
  • Relief sejarah Indonesia.
  • Museum sejarah Nasional.
  • Ruang kemerdekaan.
  • Pelataran dan api kemerdekaan.