Suku Bangsa Di Dunia Berpenampilan Super Ekstrim


Globe dunia
Di dunia terdapat berbagai macam suku diantaranya terdapat di Negara kita tercinta, Indonesia. Di Indonesia ada Suku Asmat, Suku Dayak, Suku Baduy dan masih banyak lagi lainnya. Suku-suku tersebut biasanya sangat kuat mempertahankan adat istiadat dari nenek moyang mereka. Walaupun sekarang bisa dibilang dengan jaman yang super modern, tetapi mereka belum terjamah dengan tehnologi sekarang. Suku asli pedalaman tersebut oleh pemerintah dipertahankan dan dilestarikan demi budaya yang mereka pahami.

Kadang dari suku-suku tersebut mempunyai mode tersendiri dalam berpenampilan serta dapat dikatakan derajat yang berbeda bila terdapat suatu kelebihan dari orang lain. Dari bermacam-macam suku yang ada hanya sedikit yang dapat diulas untuk mengenalkan pada dunia bahwa masih ada suku pedalaman yang sangat kuat mempertahankan adat istiadat mereka sampai saat ini. Seperti yang tertulis dibawah ini :

Suku Dayak
Suku Dayak yang berada di wilayah Kalimantan, Indonesia ini mempunyai tradisi memanjangkan cuping telinga. Dengan memanjangkan cuping telinga tersebut terdapat pemahaman bahwa dapat melatih kesabaran dengan derita yang mereka hadapi. Bagi kaum wanita dapat memanjangkan cuping telinga sampai sebatas dada mereka berbeda dengan kaum laki-lakinya. Cuping telinga bisa menjadi panjang tersebut berawal dari penindikan yang dilakukan sejak bayi dengan diberikan pemberat berbentuk lingkaran gelang dari logam.
Pemberat ini dapat memanjangkan cuping telinga hingga beberapa sentimeter, setiap tahunnya akan bertambah satu pada pemberat cuping telinga tersebut. Gaya anting yang digunakan berbeda-beda, menunjukan perbedaan status serta jenis kelamin. Gaya kaum bangsawan tidak dapat dipergunakan oleh sembarangan orang dalam pemakaiannya.

Suku Kayan
Suku Kayan yang terletak di Burma, Myanmar ini memiliki tradisi bagi kaum wanita dalam bepenampilan cantik dengan menggunakan kalung leher terbuat dari kuningan. Tapi ada pula orang yang menyebut suku kayan ini dengan sebutan Leher jerapah. Penggunaan kalung leher ini di gunakan semenjak berusia lima tahun bagi kaum wanitanya. Adat istiadat yang diturunkan nenek moyangnya ini akan sirna bila wanita yang telah menggunakan kalung kuningan tersebut melakukan perbuatan yang tidak senonoh. Maka wanita tersebut tidak boleh mempergunakannya kembali, bisa ada bayangkan bila leher yang panjang tersebut bila tidak menggunakan penyangga pasti akan terkulai lemas.